Saturday, January 12, 2008

11 Januari

11 Januari... kemarin.... semalam... hmmm

hehehe, bukan apa-apa sih. Semalam adalah salah satu malam yang mengesankan. Setelah sekian waktu tidak pernah melihat konser musik secara live akhirnya kemarin ku memutuskan untuk menonton konser yang digelar GIGI. Konser tunggal bertajuk "Peace, Love 'n Respect" digelar untuk di kota Yogyakarta, dan bukan kota lain. Kata Armand sang vokalis sih karena mereka terkesan dengan Jogja, mengingatkan bagaimana animo penonton mereka ketika 14 tahun lalu konser di Sport Hall Kridosono, padahal saat itu mereka masih kecil dan baru meniti karir, belum terkenal seperti sekarang. (Kalau sekarang konser GIGI digelar di tempat yang sama, bisa-bisa ambruk tuh sport hall)

Dan kembali ke hingar-bingar dunia konser setelah lama bertapa --duhh... bertapa hihihi-- benar-benar tidak mengecewakan. Tampil tanpa satu pun band pendamping, in my opinion, GIGI benar-benar tampil penuh totalitas. Pentas benar-benar dimulai sejak jam setengah 9 malam (lebih-lebih dikit), setelah digebrak oleh sedikit pertunjukan kembang api, trio Budjana, Thomas dan Hendi langsung menggebrak dengan beberapa lagu tanpa henti. Lagu-lagu itu dibuat medley dan diaransemen ulang agar lebih garang dan benar-benar pas di telinga musikku ini. Permainan mereka bertiga disempurnakan dengan vokal dan aksi panggung Armand, yg memang terkenal sebagai salah satu vokalis yang memiliki stamina prima di atas panggung. Penonton benar-benar seperti tidak diberi kesempatan untuk ngobrol, karena langsung dihajar lagu tanpa henti.

Break sebentar, kemudian dilanjut lagi dengan pola yg mirip dengan sesi pertama, namun mengambil lagu-lagu dari album "Peace, Love 'n Respect". Selesai itu disambung dengan gitar solo Dewa Budjana, memainkan lagu-lagu dari band/penyanyi lain, lagi-lagi secara medley. Walau hanya bersenjatakan gitar, Budjana mampu membius penonton untuk menyanyikan lagu-lagu yang dimainkan. Permainan Budjana ini rupanya merupakan jembatan dari penampilan GIGI sebelumnya dengan penampilan format akustik di mana panitia menyiapkan perlengkapan band untuk diset di panggung bagian depan. Penampilan akustik ini tidak kalah bagus dari sebelumnya. Lagu-lagu seperti Andai, Nirwana (Yang T'lah Berlalu) dan yg lain pun dimainkan dengan cantik sekali. Baru setelah itu disambung dengan rangkaian lagu dari album relijiusnya dan beberapa lagu yg lain.

Yang paling mengesankan adalah sesi unjuk kebolehan dari Hendi dan Thomas di tengah pertunjukan. Tata panggung dibuat sedemikian rupa sehingga banyak penonton tidak sadar bahwa di tengah-tengah mereka ada panggung tinggi yang diisi perangkat drum. Dan ketika saatnya tiba, tiba-tiba Hendi sudah berada di panggung di tengah-tengah penonton dan memainkan solo drum yang sangat eksplosif, impresif, pokoknya top abizzz.... Setelah cukup lama Hendi bermain-main dengan drumnya, tiba saatnya disambung oleh penampilan Thomas. Berawal dari sepi dan hanya petikan bass-nya saja yang terdengar, lalu ada latar belakang musik dugem mengiringinya. Dan permainannya pun lebih menggila lagi. Dan permainan itu benar-benar membuatku terpana. yach.. bagaimanapun Thomas Ramdhan ini adalah salah satu idolaku dalam permainan bass. I really... really... enjoyed it. It was a very nice bass playing.

Dan segala macam kesan malam itu ditutup oleh sebuah lagu, tentang keindahan cinta, tentang sebuah tanggal... 11 Januari

sebelas januari bertemu
menjalani kisah cinta ini
naluri berkata engkaulah milikku

bahagia selalu dimiliki
bertahun menjalani bersamamu
kunyatakan bahwa engkaulah jiwaku

akulah penjagamu
akulah pelindungmu
akulah pendampingmu
di setiap langkah - langkahmu

pernahku menyakiti hatimu
pernah kau melupakan janji ini
semua karena kita ini manusia

akulah penjagamu
akulah pelindungmu
akulah pendampingmu
di setiap langkah - langkahmu

reff:
kau bawa diriku ke dalam hidupmu
kau basuh diriku dengan rasa sayang
senyummu juga sedihmu adalah hidupku
kau sentuh cintaku dengan lembut, dengan sejuta warna…

*interlude, kemudian reff lagi*

sebelas januari bertemu
menjalani kisah cinta ini
naluri berkata engkaulah milikku

Hmmm... senyummu juga sedihmu adalah hidupku, naluri berkata engkaulah milikku. hmmm.....

lirik lagu didapat dari http://www.iloveblue.com/lirik/detail/6779.htm

Goodbye 2007

Lama tak mengisi blog ini, akhir tahun benar-benar menyita seluruh aktifitas otak dan hati. Banyak hal yang bisa dituangkan sebenarnya, tapi mood keburu hancur dihajar capek. Maklum, akhir tahun biasanya memang bukannya istirahat, justru itulah kerjaan lagi hot-hotnya dan semua dikejar untuk selesai sebelum tutup tahun. buset dah....

Tapi ada sedikit keberuntungan di akhir tahun. Karena banyak libur panjang, dari mulai Idul Adha, dan libur panjang menyambut tahun baru. Sayangnya aku gak ambil cuti, kalo ngambil bisa-bisa liburan 2 minggu, kayak libur semesteran aja rasanya hehe. Aku masih bersyukur kerjaanku tahun ini selesai sebelum masa liburan tiba, sisanya dikerjakan di awal tahun. Masih bersyukur dibanding beberapa rekan yang lain yang tidak merasakan liburan karena banyak lemburan di masa-masa libur itu.

Ditambah kakakku mudik, bersama keponakanku yg baru 8 bulan, lagi lucu-lucunya walau belum bisa ngomong, baru bisa ngoceh aja ama belajar merambat berdiri. Jadilah liburan kemarin banyak diisi untuk men-service mereka. Selain itu, sempat juga jalan-jalan ama temen-temen kampus ke Kebumen, karena ada temen kampus yg menikah, dapet temen kampus juga (weleh, kali ini dapetnya gak jauh-jauh, temen sendiri gitu hehehe). Selamat buat Agung BR dan Khusnul (Uus), semoga langgeng yach. Tentang ucapanku untuk menunggu kejutan dariku, gak usah terlalu dipikirkan, biar nanti pas saatnya tiba ya kalian masih bisa merasakan kejutannya hehehehe. And I really enjoyed that trip, pa lagi pulangnya lewat jalur selatan (jalur pantai) yang mengingatkanku pada jalur Padang-Lubuk Basung, ketika aku berkunjung ke kampung halaman temen kantorku, Ronald.

Well, sekarang sudah masuk tahun baru 2008 dan bahkan sudah melewati tahun baru Hijriyah juga, 1429. Semoga peruntunganku lebih baik tahun ini, meninggalkan semua kenangan manis dan pahit di tahun 2007. Dan semua memang ingin kutinggalkan. Goodbye 2007...