Long weekend.... udah lama kutunggu momen libur di hari Kamis seperti tanggal 1 Mei 2008 kemarin. Dengan mengambil 1 cuti di hari Jumat aja, dah bisa ngerasain libur 4 hari. Biasanya sih gak pernah tertarik, karena biasanya tinggal duduk manis dan menunggu yg mudik di kota ini, gak perlu ambil libur karena setelah kerja di siang hari, malemnya masih bisa jalan-jalan yang mudik tadi ^_^
Kali ini, giliran ngrasain ribetnya. Dah sempet panik karena hampir kehabisan tiket pula. Thanks to Ronald yang dah ngingetin plus nemenin di stasiun. Dan ngambil cuti ini juga ribet, karena ngambil di tengah-tengah deadline ketat. Fyuhh, yg penting sebelum libur kerjaan dibuat kelar semua, dan itu menambah semua kepusingan. Akhirnya selesai, dan menyisakan kerjaan yang memang hanya bisa dikerjakan di minggu depannya.
Cibubur, menjadi daerah tujuan pertama, karena memang di situlah ortu dan keluarga kakakku tinggal. Keluarga dulu dong pastinya. Kebetulan juga di liburan ini bakal ada acara perayaan ultah keponakanku. Abis itu sempat ketemu beberapa teman lama yang pada mengadu nasib di Jakarta. Kangen juga ama mereka, karena lama gak ketemu. Beberapa di antaranya masih masuk kerja di hari Jumat yang jadi hari kejepit itu. Jadinya ketemuannya terpaksa Jumat malam.
Dan yang pasti, di liburan ini dah ketemu ama yang dikangenin, itu membuat liburan yang hanya 4 hari ini menjadi terasa menyenangkan. Dan sekarang, siap-siap lagi balik ke Jogja, ke kota yg penuh kenangan dan kekangenan juga, sekaligus kota tempatku bekerja (kata-kata kerja ini membuat semangat sedikit menurun hehehe). Yach, sepertinya sekarang mulai sering merasakan yang dinamakan long weekend, karena sudah ada rencana di tiap-tiap long weekend itu, dan tahun 2008 ini konfigurasi liburan membuat long weekend jadi banyak. Semoga saja semuanya bisa terlaksana dan menyenangkan.
**sekedar ingin bercerita saja, tanpa pesan seperti tulisan-tulisan yang sebelumnya. Maybe next time I will tell you about the details, with all messages inside the story**
Sunday, May 04, 2008
Saturday, April 26, 2008
Moody Dalam Kerja, Bolehkah?
Saya seorang yang sangat baik jika saya berada dalam mood yang bagus, tapi kelemahan saya adalah saya tidak dapat mengerjakan apapun ketika mood saya buruk
Itu mungkin sering kita dengar dari orang-orang sekitar kita. Dan kata-kata moody (bad mood maupun in the mood) mulai sering muncul di hidup kita mulai masa-masa akhir kuliah (bagi yang kuliah/pernah kuliah) dan masa bekerja. -- pas jaman SMA dan sebelumnya sepertinya jarang kata ini muncul, kenapa ya? :D --
Dalam dunia kerja, sering kali kita berhadapan dengan rekan kerja (atau bahkan diri kita sendiri) yang bertipe moody. Pernah suatu kali terlibat diskusi kecil dengan seorang branch manager sebuah bank asing di Kota Bogor, dan dia mengatakan: "Kalau kamu ketahuan moody ketika interview kerja, maka interviewer akan berpikir beberapa kali untuk menerimamu." Walau dia juga mengakui bahwa cukup banyak orang yang moody. "Kalau memang punya sifat moody, itu harus diakali agar kinerja tidak terganggu," katanya lagi.
Berarti, moody tidak boleh dalam kerja ya? Well, dari hasil diskusi kecil itu, berarti moody harus diakali agar performa kita tetap konsisten dalam kerja. Bagaimana agar mood tetap terjaga baik? Well, silakan baca artikel-artikel psikologi tentang itu hehe :p Mungkin beberapa hal bisa kita lakukan untuk mengakali moody, misalnya:
- Usahakan kita selalu segar dalam bekerja. Istirahat yang cukup, sangat penting dalam menjaga kesegaran, terutama di pagi hari atau di awal jam kerja kita. Jika kita bekerja diawali dengan pikiran/perasaan yang buruk dan lelah, hampir bisa dipastikan bahwa performa kita akan buruk hari itu. Di sela-sela waktu kerja pun jika perlu sempatkan untuk istirahat sejenak, entah dengan baca koran, browsing internet (jika kita dapat terhubung di internet) atau sekedar merilekskan badan. Tapi jangan lama-lama, ntar malah kerjaan gak beres, kebanyakan istirahat :p
- Manfaatkan waktu libur dan waktu istirahat dengan maksimal. Jangan memaksakan diri kita untuk bekerja terus-menerus. Tubuh kita bukanlah mesin, yang bisa digenjot terus-menerus. Akan ada batas kemampuan fisik kita, di mana performa kita akan menurun jika diteruskan. Jadi jika ada libur dan istirahat, manfaatkan dengan maksimal agar setelah itu kita dapat bekerja dengan segar kembali. Manfaatkan juga jatah cuti yang biasanya ada di perusahaan tempat kita bekerja. Istirahat tidak harus tidur, namun yang penting mengalihkan perhatian kita dari rutinitas kerja ke sesuatu yang menyenangkan hati kita. Melakukan apa yang menjadi hobi kita ketika libur, menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayangi, atau hal lain, apa pun itu. Itu akan membuat pikiran kita segar kembali.
- Buat suasana kerja kita nyaman. Atur meja kerja kita dan lingkungan sekitar kerja kita agar membuat kita nyaman dan segar.
- Buat jadwal kerja kita, tertulis bila perlu. Ini untuk membuat kita fokus pada hal-hal yang kita kerjakan, andaikata suatu saat bad mood melanda kita. Jangan simpan semuanya di otak, karena otak kita pasti buyar jika kita terserang bad mood.
- Jika kita mempunyai masalah pribadi di luar kerja yang mengganggu mood kita, sesegera mungkin hal itu diselesaikan, sehingga kita bisa fokus kembali.
Friday, April 11, 2008
Lesson Learned (part 2)
Udah lama gak posting yang beginian nih setelah setengah tahun lebih posting "Lesson Learned" versi pertama, sudah saatnya share pengetahuannya di-update :-)
"Lesson Learned (part 2)" ini hanya ingin sekedar share bahwa ternyata beban project di awal, tengah dan akhir proyek itu berbeda. Ku kurang mengerti bagaimana idealnya, namun yang dialami adalah bahwa masa akhir proyek itu menghabiskan energi ekstra dibanding masa awal dan tengah.
Seringkali saya dan tim mengalami kesulitan untuk close sebuah project. Pentingnya masa akhir project berkaitan dengan pelunasan pembayaran oleh klien dan selesainya (baca: bisa diterima dan digunakan klien) aplikasi yang kita bangun. Dan seringkali kita menemukan bahwa klien tidak mau melunasi kewajibannya sebelum aplikasi dicoba dan dinyatakan bersih dari bug, padahal katanya software development itu hampir pasti tidak bisa free of bugs.
Pelajaran yang didapat dari kondisi seperti itu adalah:
Maksudnya gimana? Well, biasanya klien akan meminta waktu untuk melakukan testing di sisi mereka apabila kita sudah deklarasi selesai. Dan pengalaman yang dialami, jarang sekali hal mulus terjadi pada masa testing oleh klien. Nah, agar fase ini bisa berakhir dengan cepat dan baik, maka segera fokuskan seluruh effort ke sana. Klien harus didampingi, sehingga jika ada kesulitan cepat direspon, dan ketika ditemukan bug atau kekurangan cepat pula ditangani. Dan fokus ke pendampingan ini harus benar-benar intensif, karena waktu 1 hari menjadi sangat berharga di masa ini, apalagi sekali lagi kita pun harus mengasumsikan bahwa klien tidak "siap setiap saat", sehingga sebagai penyeimbangnya, kitalah --sebagai pengembang-- yang harus siap setiap saat. Sebagai tambahan catatan, "pendampingan" yang dimaksud adalah pendampingan untuk user testing, agak berbeda dengan pendampingan implementasi yang bersifat mentoring dan monitoring.
Mengapa fase ini harus diakhiri dengan baik? Tampaknya tidak perlu dibahas :p Dan mengapa fase ini harus diakhiri secepat mungkin? Yang pertama agar kewajiban klien cepat pula bisa kita tagih dan terlaksana. Dan yang kedua adalah agar tim kita cepat "lepas" dari project, dan bisa menerima assignment lagi untuk project lainnya yang menunggu di belakangnya. Tentu kita tidak ingin timeline yang dibuat rusak --atau makin rusak :D -- hanya karena kita lengah di akhir suatu project, kan?
Ada yang punya pengalaman dan ingin sharing di sini? Please do :-)
**artikel ditulis pada sebuah weekend yang cukup penat dengan kondisi closing banyak project
"Lesson Learned (part 2)" ini hanya ingin sekedar share bahwa ternyata beban project di awal, tengah dan akhir proyek itu berbeda. Ku kurang mengerti bagaimana idealnya, namun yang dialami adalah bahwa masa akhir proyek itu menghabiskan energi ekstra dibanding masa awal dan tengah.
Seringkali saya dan tim mengalami kesulitan untuk close sebuah project. Pentingnya masa akhir project berkaitan dengan pelunasan pembayaran oleh klien dan selesainya (baca: bisa diterima dan digunakan klien) aplikasi yang kita bangun. Dan seringkali kita menemukan bahwa klien tidak mau melunasi kewajibannya sebelum aplikasi dicoba dan dinyatakan bersih dari bug, padahal katanya software development itu hampir pasti tidak bisa free of bugs.
Pelajaran yang didapat dari kondisi seperti itu adalah:
Bersiaplah untuk pendampingan intensif ketika kita menyatakan development telah selesai
Maksudnya gimana? Well, biasanya klien akan meminta waktu untuk melakukan testing di sisi mereka apabila kita sudah deklarasi selesai. Dan pengalaman yang dialami, jarang sekali hal mulus terjadi pada masa testing oleh klien. Nah, agar fase ini bisa berakhir dengan cepat dan baik, maka segera fokuskan seluruh effort ke sana. Klien harus didampingi, sehingga jika ada kesulitan cepat direspon, dan ketika ditemukan bug atau kekurangan cepat pula ditangani. Dan fokus ke pendampingan ini harus benar-benar intensif, karena waktu 1 hari menjadi sangat berharga di masa ini, apalagi sekali lagi kita pun harus mengasumsikan bahwa klien tidak "siap setiap saat", sehingga sebagai penyeimbangnya, kitalah --sebagai pengembang-- yang harus siap setiap saat. Sebagai tambahan catatan, "pendampingan" yang dimaksud adalah pendampingan untuk user testing, agak berbeda dengan pendampingan implementasi yang bersifat mentoring dan monitoring.
Mengapa fase ini harus diakhiri dengan baik? Tampaknya tidak perlu dibahas :p Dan mengapa fase ini harus diakhiri secepat mungkin? Yang pertama agar kewajiban klien cepat pula bisa kita tagih dan terlaksana. Dan yang kedua adalah agar tim kita cepat "lepas" dari project, dan bisa menerima assignment lagi untuk project lainnya yang menunggu di belakangnya. Tentu kita tidak ingin timeline yang dibuat rusak --atau makin rusak :D -- hanya karena kita lengah di akhir suatu project, kan?
Ada yang punya pengalaman dan ingin sharing di sini? Please do :-)
**artikel ditulis pada sebuah weekend yang cukup penat dengan kondisi closing banyak project
Monday, March 24, 2008
I Knew I Loved You
Maybe it's intuition
but some things you just don't question
Like in your eyes, I see my future in an instant
And there it goes,
I think I found my best friend
I know that it might sound
more than a little crazy
but I believe...
Reff 1:
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
There's just no rhyme or reason
Only the sense of completion
And in your eyes, I see
the missing pieces I'm searching for
I think I've found my way home
I know that it might sound
more than a little crazy
but I believe...
Reff 2:
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
A thousand angels dance around you
I am complete now that I've found you
*back to Reff 2:*
Lagu ini lagu lawas koleksi dari Savage Garden di albumnya, "Affirmation" (kalo ga' salah inget). Kenapa tiba-tiba muncul di blog ini? Well, entahlah... akhir-akhir ini seneng aja dengerinnya. Lagu ini dapet setelah hunting lagu Savage Garden yang lain, yang merupakan sebuah kenangan dari seseorang yang pernah 'berkeliaran' di hati (waduh.... kumat melo-nya). Dan seseorang yang lain yang juga datang dari masa lalu, bilang bahwa lagu ini lebih terdengar enak daripada lagu kenangan tadi. (Sepertinya kata-kata ini rada membingungkan ya? :D ya intinya ku mencari lagunya Savage Garden, yaitu .... tapi malah dapet dan kesengsem ama "I Knew I Loved You". Begitu ceritanya... -- these words was updated at April 1st, 2008)
Ahh... whateverlah, tapi lagu ini benar-benar nyaman terdengar di telinga, dan juga rada gimana gitu kalau menghayati syairnya... hmmm. Yach, mungkin ada yang nanya, kok inget-inget masa lalu, trus yang sekarang gimana? Well, hmmm... no comment dulu yach, tunggu kabarnya dan mohon doanya aja hihihihi
* in your eyes, I see my future in an instant
Sunday, March 09, 2008
Spaghetti
Lama gak posting --karena kesibukan dan juga koneksi internet yang tidak selalu bersahabat-- kali ini malah posting seputar makanan. Well, blog ini bukan blog tentang makanan sih, tapi dalam sebuah perjalanan hidup, kita pasti perlu makan (wakz... keliatan banget kalo maksa biar klop hehehe). Dan mengapa spaghetti? Karena sejak ku kecil aku selalu penasaran dengan yang namanya spaghetti alias mi Italia ini. Dan baru setelah tidak jadi anak kecil lagi, baru keturutan ngrasain.
Anyway, inspirasi untuk menulis tentang spaghetti ini berawal sekitar seminggu yang lalu, ada seorang teman yang berbaik hati --sebut saja namanya Arleynova-- untuk memasakkan spaghetti karena ada permintaan khusus dari teman yg lain. Aku sendiri sih akhirnya ketiban rejeki (tapi banyak hehehe) menjadi bagian icip-icip, walaupun konsekuensinya harus ikut patungan dan belanja untuk nyiapin bahan-bahannya. Jadilah aku dan teman-teman spaghetti mania™ ini belanja, desak-desakan ama ibu-ibu. Tanggal muda sih, jadi penuh sesak, karena orang-orang pasti terserang euphoria berbelanja ^_^
Hasilnya, dinikmati keesokan harinya. Ini bukan spaghetti pertama yang kurasakan, dan bukan masakan spaghetti pertama juga dari sang chef yang kurasakan, namun tetap saja hasil masakannya terlihat menggoda dan rasanya sangat cocok di lidahku. coba aja lihat sample gambar hasil jadinya.
Oya, sedikit informasi, sang chef ini memang hobi memasak jika ada waktu yang senggang. Penampilan dan kelakuan cewe ini yang tomboy, memang agak menipu kita untuk percaya bahwa dia suka masak dan masakannya enak-enak. Well, mungkin terkesan subyektif sih ^_^ namun bagiku ya seperti itu, setelah beberapa kali icip-icip hasil masakannya. Masakan-masakannya yang biasanya bernuansa sayur tidak membuat lidahku menolaknya, padahal aku gak suka sayur.
Dan sekali lagi kerinduanku akan spaghetti terobati. So many thanks to you, who made my dream came true. Thank you..
Spaghetti, menurut definisi yang diambil dari http://id.wikipedia.org/, spaghetti adalah mi Italia yang berbentuk panjang seperti lidi, yang umumnya di masak 9-12 menit di dalam air mendidih al dente yang artinya tidak lengket di gigi, tidak terlalu mentah ataupun terlalu matang. Definisi lainnya silakan dibaca di http://en.wikipedia.org/wiki/Spaghetti ataupun dari referensi lainnya.
Anyway, inspirasi untuk menulis tentang spaghetti ini berawal sekitar seminggu yang lalu, ada seorang teman yang berbaik hati --sebut saja namanya Arleynova-- untuk memasakkan spaghetti karena ada permintaan khusus dari teman yg lain. Aku sendiri sih akhirnya ketiban rejeki (tapi banyak hehehe) menjadi bagian icip-icip, walaupun konsekuensinya harus ikut patungan dan belanja untuk nyiapin bahan-bahannya. Jadilah aku dan teman-teman spaghetti mania™ ini belanja, desak-desakan ama ibu-ibu. Tanggal muda sih, jadi penuh sesak, karena orang-orang pasti terserang euphoria berbelanja ^_^
Hasilnya, dinikmati keesokan harinya. Ini bukan spaghetti pertama yang kurasakan, dan bukan masakan spaghetti pertama juga dari sang chef yang kurasakan, namun tetap saja hasil masakannya terlihat menggoda dan rasanya sangat cocok di lidahku. coba aja lihat sample gambar hasil jadinya.
*) gambar-gambar diambil dari http://arleynova.cinonan.com
**) inzet: sang chef sedang menikmati (ato promosi yach ^_^) spaghetti masakannya
Oya, sedikit informasi, sang chef ini memang hobi memasak jika ada waktu yang senggang. Penampilan dan kelakuan cewe ini yang tomboy, memang agak menipu kita untuk percaya bahwa dia suka masak dan masakannya enak-enak. Well, mungkin terkesan subyektif sih ^_^ namun bagiku ya seperti itu, setelah beberapa kali icip-icip hasil masakannya. Masakan-masakannya yang biasanya bernuansa sayur tidak membuat lidahku menolaknya, padahal aku gak suka sayur.
Dan sekali lagi kerinduanku akan spaghetti terobati. So many thanks to you, who made my dream came true. Thank you..
Saturday, January 12, 2008
11 Januari
11 Januari... kemarin.... semalam... hmmm
hehehe, bukan apa-apa sih. Semalam adalah salah satu malam yang mengesankan. Setelah sekian waktu tidak pernah melihat konser musik secara live akhirnya kemarin ku memutuskan untuk menonton konser yang digelar GIGI. Konser tunggal bertajuk "Peace, Love 'n Respect" digelar untuk di kota Yogyakarta, dan bukan kota lain. Kata Armand sang vokalis sih karena mereka terkesan dengan Jogja, mengingatkan bagaimana animo penonton mereka ketika 14 tahun lalu konser di Sport Hall Kridosono, padahal saat itu mereka masih kecil dan baru meniti karir, belum terkenal seperti sekarang. (Kalau sekarang konser GIGI digelar di tempat yang sama, bisa-bisa ambruk tuh sport hall)
Dan kembali ke hingar-bingar dunia konser setelah lama bertapa --duhh... bertapa hihihi-- benar-benar tidak mengecewakan. Tampil tanpa satu pun band pendamping, in my opinion, GIGI benar-benar tampil penuh totalitas. Pentas benar-benar dimulai sejak jam setengah 9 malam (lebih-lebih dikit), setelah digebrak oleh sedikit pertunjukan kembang api, trio Budjana, Thomas dan Hendi langsung menggebrak dengan beberapa lagu tanpa henti. Lagu-lagu itu dibuat medley dan diaransemen ulang agar lebih garang dan benar-benar pas di telinga musikku ini. Permainan mereka bertiga disempurnakan dengan vokal dan aksi panggung Armand, yg memang terkenal sebagai salah satu vokalis yang memiliki stamina prima di atas panggung. Penonton benar-benar seperti tidak diberi kesempatan untuk ngobrol, karena langsung dihajar lagu tanpa henti.
Break sebentar, kemudian dilanjut lagi dengan pola yg mirip dengan sesi pertama, namun mengambil lagu-lagu dari album "Peace, Love 'n Respect". Selesai itu disambung dengan gitar solo Dewa Budjana, memainkan lagu-lagu dari band/penyanyi lain, lagi-lagi secara medley. Walau hanya bersenjatakan gitar, Budjana mampu membius penonton untuk menyanyikan lagu-lagu yang dimainkan. Permainan Budjana ini rupanya merupakan jembatan dari penampilan GIGI sebelumnya dengan penampilan format akustik di mana panitia menyiapkan perlengkapan band untuk diset di panggung bagian depan. Penampilan akustik ini tidak kalah bagus dari sebelumnya. Lagu-lagu seperti Andai, Nirwana (Yang T'lah Berlalu) dan yg lain pun dimainkan dengan cantik sekali. Baru setelah itu disambung dengan rangkaian lagu dari album relijiusnya dan beberapa lagu yg lain.
Yang paling mengesankan adalah sesi unjuk kebolehan dari Hendi dan Thomas di tengah pertunjukan. Tata panggung dibuat sedemikian rupa sehingga banyak penonton tidak sadar bahwa di tengah-tengah mereka ada panggung tinggi yang diisi perangkat drum. Dan ketika saatnya tiba, tiba-tiba Hendi sudah berada di panggung di tengah-tengah penonton dan memainkan solo drum yang sangat eksplosif, impresif, pokoknya top abizzz.... Setelah cukup lama Hendi bermain-main dengan drumnya, tiba saatnya disambung oleh penampilan Thomas. Berawal dari sepi dan hanya petikan bass-nya saja yang terdengar, lalu ada latar belakang musik dugem mengiringinya. Dan permainannya pun lebih menggila lagi. Dan permainan itu benar-benar membuatku terpana. yach.. bagaimanapun Thomas Ramdhan ini adalah salah satu idolaku dalam permainan bass. I really... really... enjoyed it. It was a very nice bass playing.
Dan segala macam kesan malam itu ditutup oleh sebuah lagu, tentang keindahan cinta, tentang sebuah tanggal... 11 Januari
sebelas januari bertemu
menjalani kisah cinta ini
naluri berkata engkaulah milikku
bahagia selalu dimiliki
bertahun menjalani bersamamu
kunyatakan bahwa engkaulah jiwaku
akulah penjagamu
akulah pelindungmu
akulah pendampingmu
di setiap langkah - langkahmu
pernahku menyakiti hatimu
pernah kau melupakan janji ini
semua karena kita ini manusia
akulah penjagamu
akulah pelindungmu
akulah pendampingmu
di setiap langkah - langkahmu
reff:
kau bawa diriku ke dalam hidupmu
kau basuh diriku dengan rasa sayang
senyummu juga sedihmu adalah hidupku
kau sentuh cintaku dengan lembut, dengan sejuta warna…
*interlude, kemudian reff lagi*
sebelas januari bertemu
menjalani kisah cinta ini
naluri berkata engkaulah milikku
Hmmm... senyummu juga sedihmu adalah hidupku, naluri berkata engkaulah milikku. hmmm.....
lirik lagu didapat dari http://www.iloveblue.com/lirik/detail/6779.htm
Goodbye 2007
Lama tak mengisi blog ini, akhir tahun benar-benar menyita seluruh aktifitas otak dan hati. Banyak hal yang bisa dituangkan sebenarnya, tapi mood keburu hancur dihajar capek. Maklum, akhir tahun biasanya memang bukannya istirahat, justru itulah kerjaan lagi hot-hotnya dan semua dikejar untuk selesai sebelum tutup tahun. buset dah....
Tapi ada sedikit keberuntungan di akhir tahun. Karena banyak libur panjang, dari mulai Idul Adha, dan libur panjang menyambut tahun baru. Sayangnya aku gak ambil cuti, kalo ngambil bisa-bisa liburan 2 minggu, kayak libur semesteran aja rasanya hehe. Aku masih bersyukur kerjaanku tahun ini selesai sebelum masa liburan tiba, sisanya dikerjakan di awal tahun. Masih bersyukur dibanding beberapa rekan yang lain yang tidak merasakan liburan karena banyak lemburan di masa-masa libur itu.
Ditambah kakakku mudik, bersama keponakanku yg baru 8 bulan, lagi lucu-lucunya walau belum bisa ngomong, baru bisa ngoceh aja ama belajar merambat berdiri. Jadilah liburan kemarin banyak diisi untuk men-service mereka. Selain itu, sempat juga jalan-jalan ama temen-temen kampus ke Kebumen, karena ada temen kampus yg menikah, dapet temen kampus juga (weleh, kali ini dapetnya gak jauh-jauh, temen sendiri gitu hehehe). Selamat buat Agung BR dan Khusnul (Uus), semoga langgeng yach. Tentang ucapanku untuk menunggu kejutan dariku, gak usah terlalu dipikirkan, biar nanti pas saatnya tiba ya kalian masih bisa merasakan kejutannya hehehehe. And I really enjoyed that trip, pa lagi pulangnya lewat jalur selatan (jalur pantai) yang mengingatkanku pada jalur Padang-Lubuk Basung, ketika aku berkunjung ke kampung halaman temen kantorku, Ronald.
Well, sekarang sudah masuk tahun baru 2008 dan bahkan sudah melewati tahun baru Hijriyah juga, 1429. Semoga peruntunganku lebih baik tahun ini, meninggalkan semua kenangan manis dan pahit di tahun 2007. Dan semua memang ingin kutinggalkan. Goodbye 2007...
Tapi ada sedikit keberuntungan di akhir tahun. Karena banyak libur panjang, dari mulai Idul Adha, dan libur panjang menyambut tahun baru. Sayangnya aku gak ambil cuti, kalo ngambil bisa-bisa liburan 2 minggu, kayak libur semesteran aja rasanya hehe. Aku masih bersyukur kerjaanku tahun ini selesai sebelum masa liburan tiba, sisanya dikerjakan di awal tahun. Masih bersyukur dibanding beberapa rekan yang lain yang tidak merasakan liburan karena banyak lemburan di masa-masa libur itu.
Ditambah kakakku mudik, bersama keponakanku yg baru 8 bulan, lagi lucu-lucunya walau belum bisa ngomong, baru bisa ngoceh aja ama belajar merambat berdiri. Jadilah liburan kemarin banyak diisi untuk men-service mereka. Selain itu, sempat juga jalan-jalan ama temen-temen kampus ke Kebumen, karena ada temen kampus yg menikah, dapet temen kampus juga (weleh, kali ini dapetnya gak jauh-jauh, temen sendiri gitu hehehe). Selamat buat Agung BR dan Khusnul (Uus), semoga langgeng yach. Tentang ucapanku untuk menunggu kejutan dariku, gak usah terlalu dipikirkan, biar nanti pas saatnya tiba ya kalian masih bisa merasakan kejutannya hehehehe. And I really enjoyed that trip, pa lagi pulangnya lewat jalur selatan (jalur pantai) yang mengingatkanku pada jalur Padang-Lubuk Basung, ketika aku berkunjung ke kampung halaman temen kantorku, Ronald.
Well, sekarang sudah masuk tahun baru 2008 dan bahkan sudah melewati tahun baru Hijriyah juga, 1429. Semoga peruntunganku lebih baik tahun ini, meninggalkan semua kenangan manis dan pahit di tahun 2007. Dan semua memang ingin kutinggalkan. Goodbye 2007...
Subscribe to:
Posts (Atom)