Today I read an article from Kompas.Com "Ibu Saya Bukan Teman Facebook Saya", suddenly I realize that cyber world and real world are different. I don't have any problem in accepting/rejecting my mother or my father to become my friend at Facebook or other social network website (such as Friendster, Twitter, Plurk, etc) because they never use the internet. ::LoL::
After I think about the article again, I found that the main difference between those two world is that real world has limitations because it has dimensions (time, space, distance, etc), while the cyber world those dimensions blur and every relation is flat, no hierarchies, no boundaries. We can avoid our parents while we are with our friends in the real world, for example. But in the cyber world, as long as we both are online (in the same social network in particular) you cannot avoid me hahaha
One more thing about the difference between those worlds, you are appear as you are in the real world while in the cyber world you are covered by a mask called "device" that can be computer, handphone, etc. That makes we often find some people seems have a multiple personality, because they are covered by the mask and comfort with it.
However, --a little bit out of topic-- the cyber world makes room for many introvert people to show up themselves, something that is not easy to be done in the real world. How about the extrovert people? Well, they never have difficulties to show up their existence every where, every way :-)
Wednesday, September 30, 2009
Thursday, September 24, 2009
Makna Cinta? (Again... Oh No...)
Kemarin tiba-tiba ada (lagi) teman mempertanyakan apa itu arti cinta. Waduw... a little bit strange honestly, karena beliau adalah seorang yang harusnya udah beberapa kali merasakan cinta. Harusnya sih, mana kutahu yang sebenarnya hehehe. Jawaban (dari teman-temannya) pun bermacam-macam. Biasalah... cinta selalu memiliki banyak definisi :D
Pertanyaan itu muncul sih biasanya dari orang yang sedang jatuh cinta, dan telah merasakan beberapa cinta yang kandas dengan berbagai alasan dan peristiwa. Hehehe, bener gak sih? Kalau salah ya mohon maaf, mumpung masi di Bulan Syawal :p Daku pun ikut menanggapi, kasih definisi dari Wikipedia, silakan dibaca sendiri pada link ini ya, lagi males copy-paste.
Dan ternyata, jawaban itu belum memuaskan, daku masih ditanyai tentang pendapatku sendiri. Waduh, kalau ditanya dan udah menemukan jawaban dari Wikipedia, pasti itulah yang kupakai haha. Tapi akhirnya aku buat jawaban yang agak berbeda juga
Apakah benar begitu? Well, silakan berdefinisi sendiri. Kata-kata itupun baru kudapat setelah berpikir keras kok :D
Selamat menikmati makna dan rasa cinta
Pertanyaan itu muncul sih biasanya dari orang yang sedang jatuh cinta, dan telah merasakan beberapa cinta yang kandas dengan berbagai alasan dan peristiwa. Hehehe, bener gak sih? Kalau salah ya mohon maaf, mumpung masi di Bulan Syawal :p Daku pun ikut menanggapi, kasih definisi dari Wikipedia, silakan dibaca sendiri pada link ini ya, lagi males copy-paste.
Dan ternyata, jawaban itu belum memuaskan, daku masih ditanyai tentang pendapatku sendiri. Waduh, kalau ditanya dan udah menemukan jawaban dari Wikipedia, pasti itulah yang kupakai haha. Tapi akhirnya aku buat jawaban yang agak berbeda juga
cinta adalah suatu rasa yg unik dimana kita akan merasa rindu padanya ketika jauh, nyaman dengannya ketika dekat, cemburu ketika ada sosok lain yang mendekat padanya
Apakah benar begitu? Well, silakan berdefinisi sendiri. Kata-kata itupun baru kudapat setelah berpikir keras kok :D
Selamat menikmati makna dan rasa cinta
Wednesday, September 23, 2009
Syawal 1430 H, Sebuah Semangat Baru
Lama sekali tidak menulis, rasanya pikiran dan jari pun sudah terasa kaku. Banyak hal yang terjadi yang tidak sempat tertuang di sini, semua terpendam di otak dan di hati, untuk kemudian hilang ataupun tersimpan rapi di dalam arsip :-)
Baru saja melewati Idul Fitri, dan baru saja melampaui usia 30 dalam hitungan kalender Hijriyah pada 3 Syawal 1430 kemarin. Banyak hal di kepala dan hati, namun terasa terlalu penuh untuk bisa terungkap dengan kata-kata.
Satu tahun berlalu, membuat diri ini semakin menyadari akan sebuah perjalanan hidup. Bahwa kita tidak pernah memiliki apapun, semua datang dan pergi begitu saja, kadang jauh di luar rencana dan harapan. Memang semua adalah milik Allah, pemilik alam semesta ini. Walau bukan berarti lantas kita berhenti berharap dan berencana, dan berusaha tentunya. Di tahun ini pula, merasakan 'semaraknya' Ramadhan di suatu tempat, di mana puasa bukanlah hal utama yang menghiasi denyut nadi tempat ini. Namun itu justru semakin membuatku tersadar, bahwa segala macam ibadah yang dilakukan memang hanya untuk yang membuat kehidupan, bukan untuk dipamerkan ataupun dibanggakan. Di tahun ini pula aku disadarkan untuk ikhlas, ikhlas "kehilangan" beberapa 'pegangan penting', termasuk cita dan cinta, bahkan (hampir) kehilangan harap. - kehilangan dalam tanda kutip, karena sebenarnya tidak ada yang hilang, karena tidak ada yang dimiliki :-)
Apapun itu, kini saatnya untuk bangkit kembali, menata asa dan rencana dengan sesuatu yang baru, sebuah semangat baru, sebuah peningkatan baru, sesuai dengan makna Syawal yang berarti peningkatan.
Selamat merayakan Idul Fitri 1430 H, minal aidin wal faidzin
Kuta, 4 Syawal 1430
**mohon maaf atas segala salah ucap dan laku, segala keputusan dan pilihan yang salah dan segala ragu yang pernah ada
Baru saja melewati Idul Fitri, dan baru saja melampaui usia 30 dalam hitungan kalender Hijriyah pada 3 Syawal 1430 kemarin. Banyak hal di kepala dan hati, namun terasa terlalu penuh untuk bisa terungkap dengan kata-kata.
Satu tahun berlalu, membuat diri ini semakin menyadari akan sebuah perjalanan hidup. Bahwa kita tidak pernah memiliki apapun, semua datang dan pergi begitu saja, kadang jauh di luar rencana dan harapan. Memang semua adalah milik Allah, pemilik alam semesta ini. Walau bukan berarti lantas kita berhenti berharap dan berencana, dan berusaha tentunya. Di tahun ini pula, merasakan 'semaraknya' Ramadhan di suatu tempat, di mana puasa bukanlah hal utama yang menghiasi denyut nadi tempat ini. Namun itu justru semakin membuatku tersadar, bahwa segala macam ibadah yang dilakukan memang hanya untuk yang membuat kehidupan, bukan untuk dipamerkan ataupun dibanggakan. Di tahun ini pula aku disadarkan untuk ikhlas, ikhlas "kehilangan" beberapa 'pegangan penting', termasuk cita dan cinta, bahkan (hampir) kehilangan harap. - kehilangan dalam tanda kutip, karena sebenarnya tidak ada yang hilang, karena tidak ada yang dimiliki :-)
Apapun itu, kini saatnya untuk bangkit kembali, menata asa dan rencana dengan sesuatu yang baru, sebuah semangat baru, sebuah peningkatan baru, sesuai dengan makna Syawal yang berarti peningkatan.
Selamat merayakan Idul Fitri 1430 H, minal aidin wal faidzin
Kuta, 4 Syawal 1430
**mohon maaf atas segala salah ucap dan laku, segala keputusan dan pilihan yang salah dan segala ragu yang pernah ada
Subscribe to:
Posts (Atom)