Wednesday, September 30, 2009

Between Cyber and Reality

Today I read an article from Kompas.Com "Ibu Saya Bukan Teman Facebook Saya", suddenly I realize that cyber world and real world are different. I don't have any problem in accepting/rejecting my mother or my father to become my friend at Facebook or other social network website (such as Friendster, Twitter, Plurk, etc) because they never use the internet. ::LoL::

After I think about the article again, I found that the main difference between those two world is that real world has limitations because it has dimensions (time, space, distance, etc), while the cyber world those dimensions blur and every relation is flat, no hierarchies, no boundaries. We can avoid our parents while we are with our friends in the real world, for example. But in the cyber world, as long as we both are online (in the same social network in particular) you cannot avoid me hahaha

One more thing about the difference between those worlds, you are appear as you are in the real world while in the cyber world you are covered by a mask called "device" that can be computer, handphone, etc. That makes we often find some people seems have a multiple personality, because they are covered by the mask and comfort with it.

However, --a little bit out of topic-- the cyber world makes room for many introvert people to show up themselves, something that is not easy to be done in the real world. How about the extrovert people? Well, they never have difficulties to show up their existence every where, every way :-)

Thursday, September 24, 2009

Makna Cinta? (Again... Oh No...)

Kemarin tiba-tiba ada (lagi) teman mempertanyakan apa itu arti cinta. Waduw... a little bit strange honestly, karena beliau adalah seorang yang harusnya udah beberapa kali merasakan cinta. Harusnya sih, mana kutahu yang sebenarnya hehehe. Jawaban (dari teman-temannya) pun bermacam-macam. Biasalah... cinta selalu memiliki banyak definisi :D

Pertanyaan itu muncul sih biasanya dari orang yang sedang jatuh cinta, dan telah merasakan beberapa cinta yang kandas dengan berbagai alasan dan peristiwa. Hehehe, bener gak sih? Kalau salah ya mohon maaf, mumpung masi di Bulan Syawal :p Daku pun ikut menanggapi, kasih definisi dari Wikipedia, silakan dibaca sendiri pada link ini ya, lagi males copy-paste.

Dan ternyata, jawaban itu belum memuaskan, daku masih ditanyai tentang pendapatku sendiri. Waduh, kalau ditanya dan udah menemukan jawaban dari Wikipedia, pasti itulah yang kupakai haha. Tapi akhirnya aku buat jawaban yang agak berbeda juga

cinta adalah suatu rasa yg unik dimana kita akan merasa rindu padanya ketika jauh, nyaman dengannya ketika dekat, cemburu ketika ada sosok lain yang mendekat padanya

Apakah benar begitu? Well, silakan berdefinisi sendiri. Kata-kata itupun baru kudapat setelah berpikir keras kok :D

Selamat menikmati makna dan rasa cinta

Wednesday, September 23, 2009

Syawal 1430 H, Sebuah Semangat Baru

Lama sekali tidak menulis, rasanya pikiran dan jari pun sudah terasa kaku. Banyak hal yang terjadi yang tidak sempat tertuang di sini, semua terpendam di otak dan di hati, untuk kemudian hilang ataupun tersimpan rapi di dalam arsip :-)

Baru saja melewati Idul Fitri, dan baru saja melampaui usia 30 dalam hitungan kalender Hijriyah pada 3 Syawal 1430 kemarin. Banyak hal di kepala dan hati, namun terasa terlalu penuh untuk bisa terungkap dengan kata-kata.

Satu tahun berlalu, membuat diri ini semakin menyadari akan sebuah perjalanan hidup. Bahwa kita tidak pernah memiliki apapun, semua datang dan pergi begitu saja, kadang jauh di luar rencana dan harapan. Memang semua adalah milik Allah, pemilik alam semesta ini. Walau bukan berarti lantas kita berhenti berharap dan berencana, dan berusaha tentunya. Di tahun ini pula, merasakan 'semaraknya' Ramadhan di suatu tempat, di mana puasa bukanlah hal utama yang menghiasi denyut nadi tempat ini. Namun itu justru semakin membuatku tersadar, bahwa segala macam ibadah yang dilakukan memang hanya untuk yang membuat kehidupan, bukan untuk dipamerkan ataupun dibanggakan. Di tahun ini pula aku disadarkan untuk ikhlas, ikhlas "kehilangan" beberapa 'pegangan penting', termasuk cita dan cinta, bahkan (hampir) kehilangan harap. - kehilangan dalam tanda kutip, karena sebenarnya tidak ada yang hilang, karena tidak ada yang dimiliki :-)

Apapun itu, kini saatnya untuk bangkit kembali, menata asa dan rencana dengan sesuatu yang baru, sebuah semangat baru, sebuah peningkatan baru, sesuai dengan makna Syawal yang berarti peningkatan.

Selamat merayakan Idul Fitri 1430 H, minal aidin wal faidzin

Kuta, 4 Syawal 1430

**mohon maaf atas segala salah ucap dan laku, segala keputusan dan pilihan yang salah dan segala ragu yang pernah ada

Saturday, February 07, 2009

-- no title --

Long time no see... very long time...

For awhile, I don't have spirit to fulfill this blog. So many stories to tell, so many happiness and sadness, so many lessons I've got for almost a year in my journey.

But after this post, I won't to tell about what has happened in the past, but tell about the journey after this, and also launch a category, named "coretan hati" for providing something I feel, although it can be so abstract when it's written.

Just a little information, now I live in Jakarta, moved from Jogja and my old company, with thousands of smiles and tears when I left. Now, here I am, an ordinary person who still find the meaning of life, in my journey... of life

Sunday, May 04, 2008

Long Weekend

Long weekend.... udah lama kutunggu momen libur di hari Kamis seperti tanggal 1 Mei 2008 kemarin. Dengan mengambil 1 cuti di hari Jumat aja, dah bisa ngerasain libur 4 hari. Biasanya sih gak pernah tertarik, karena biasanya tinggal duduk manis dan menunggu yg mudik di kota ini, gak perlu ambil libur karena setelah kerja di siang hari, malemnya masih bisa jalan-jalan yang mudik tadi ^_^

Kali ini, giliran ngrasain ribetnya. Dah sempet panik karena hampir kehabisan tiket pula. Thanks to Ronald yang dah ngingetin plus nemenin di stasiun. Dan ngambil cuti ini juga ribet, karena ngambil di tengah-tengah deadline ketat. Fyuhh, yg penting sebelum libur kerjaan dibuat kelar semua, dan itu menambah semua kepusingan. Akhirnya selesai, dan menyisakan kerjaan yang memang hanya bisa dikerjakan di minggu depannya.

Cibubur, menjadi daerah tujuan pertama, karena memang di situlah ortu dan keluarga kakakku tinggal. Keluarga dulu dong pastinya. Kebetulan juga di liburan ini bakal ada acara perayaan ultah keponakanku. Abis itu sempat ketemu beberapa teman lama yang pada mengadu nasib di Jakarta. Kangen juga ama mereka, karena lama gak ketemu. Beberapa di antaranya masih masuk kerja di hari Jumat yang jadi hari kejepit itu. Jadinya ketemuannya terpaksa Jumat malam.

Dan yang pasti, di liburan ini dah ketemu ama yang dikangenin, itu membuat liburan yang hanya 4 hari ini menjadi terasa menyenangkan. Dan sekarang, siap-siap lagi balik ke Jogja, ke kota yg penuh kenangan dan kekangenan juga, sekaligus kota tempatku bekerja (kata-kata kerja ini membuat semangat sedikit menurun hehehe). Yach, sepertinya sekarang mulai sering merasakan yang dinamakan long weekend, karena sudah ada rencana di tiap-tiap long weekend itu, dan tahun 2008 ini konfigurasi liburan membuat long weekend jadi banyak. Semoga saja semuanya bisa terlaksana dan menyenangkan.

**sekedar ingin bercerita saja, tanpa pesan seperti tulisan-tulisan yang sebelumnya. Maybe next time I will tell you about the details, with all messages inside the story**

Saturday, April 26, 2008

Moody Dalam Kerja, Bolehkah?

Saya seorang yang sangat baik jika saya berada dalam mood yang bagus, tapi kelemahan saya adalah saya tidak dapat mengerjakan apapun ketika mood saya buruk

Itu mungkin sering kita dengar dari orang-orang sekitar kita. Dan kata-kata moody (bad mood maupun in the mood) mulai sering muncul di hidup kita mulai masa-masa akhir kuliah (bagi yang kuliah/pernah kuliah) dan masa bekerja. -- pas jaman SMA dan sebelumnya sepertinya jarang kata ini muncul, kenapa ya? :D --

Dalam dunia kerja, sering kali kita berhadapan dengan rekan kerja (atau bahkan diri kita sendiri) yang bertipe moody. Pernah suatu kali terlibat diskusi kecil dengan seorang branch manager sebuah bank asing di Kota Bogor, dan dia mengatakan: "Kalau kamu ketahuan moody ketika interview kerja, maka interviewer akan berpikir beberapa kali untuk menerimamu." Walau dia juga mengakui bahwa cukup banyak orang yang moody. "Kalau memang punya sifat moody, itu harus diakali agar kinerja tidak terganggu," katanya lagi.

Berarti, moody tidak boleh dalam kerja ya? Well, dari hasil diskusi kecil itu, berarti moody harus diakali agar performa kita tetap konsisten dalam kerja. Bagaimana agar mood tetap terjaga baik? Well, silakan baca artikel-artikel psikologi tentang itu hehe :p Mungkin beberapa hal bisa kita lakukan untuk mengakali moody, misalnya:
  • Usahakan kita selalu segar dalam bekerja. Istirahat yang cukup, sangat penting dalam menjaga kesegaran, terutama di pagi hari atau di awal jam kerja kita. Jika kita bekerja diawali dengan pikiran/perasaan yang buruk dan lelah, hampir bisa dipastikan bahwa performa kita akan buruk hari itu. Di sela-sela waktu kerja pun jika perlu sempatkan untuk istirahat sejenak, entah dengan baca koran, browsing internet (jika kita dapat terhubung di internet) atau sekedar merilekskan badan. Tapi jangan lama-lama, ntar malah kerjaan gak beres, kebanyakan istirahat :p
  • Manfaatkan waktu libur dan waktu istirahat dengan maksimal. Jangan memaksakan diri kita untuk bekerja terus-menerus. Tubuh kita bukanlah mesin, yang bisa digenjot terus-menerus. Akan ada batas kemampuan fisik kita, di mana performa kita akan menurun jika diteruskan. Jadi jika ada libur dan istirahat, manfaatkan dengan maksimal agar setelah itu kita dapat bekerja dengan segar kembali. Manfaatkan juga jatah cuti yang biasanya ada di perusahaan tempat kita bekerja. Istirahat tidak harus tidur, namun yang penting mengalihkan perhatian kita dari rutinitas kerja ke sesuatu yang menyenangkan hati kita. Melakukan apa yang menjadi hobi kita ketika libur, menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayangi, atau hal lain, apa pun itu. Itu akan membuat pikiran kita segar kembali.
  • Buat suasana kerja kita nyaman. Atur meja kerja kita dan lingkungan sekitar kerja kita agar membuat kita nyaman dan segar.
  • Buat jadwal kerja kita, tertulis bila perlu. Ini untuk membuat kita fokus pada hal-hal yang kita kerjakan, andaikata suatu saat bad mood melanda kita. Jangan simpan semuanya di otak, karena otak kita pasti buyar jika kita terserang bad mood.
  • Jika kita mempunyai masalah pribadi di luar kerja yang mengganggu mood kita, sesegera mungkin hal itu diselesaikan, sehingga kita bisa fokus kembali.
Mungkin masih banyak cara lagi yang bisa dilakukan. Apakah cara-cara itu sudah saya lakukan dan berhasil? Well, saya pun juga masih banyak belajar untuk bisa konsisten :)

Friday, April 11, 2008

Lesson Learned (part 2)

Udah lama gak posting yang beginian nih setelah setengah tahun lebih posting "Lesson Learned" versi pertama, sudah saatnya share pengetahuannya di-update :-)

"Lesson Learned (part 2)" ini hanya ingin sekedar share bahwa ternyata beban project di awal, tengah dan akhir proyek itu berbeda. Ku kurang mengerti bagaimana idealnya, namun yang dialami adalah bahwa masa akhir proyek itu menghabiskan energi ekstra dibanding masa awal dan tengah.

Seringkali saya dan tim mengalami kesulitan untuk close sebuah project. Pentingnya masa akhir project berkaitan dengan pelunasan pembayaran oleh klien dan selesainya (baca: bisa diterima dan digunakan klien) aplikasi yang kita bangun. Dan seringkali kita menemukan bahwa klien tidak mau melunasi kewajibannya sebelum aplikasi dicoba dan dinyatakan bersih dari bug, padahal katanya software development itu hampir pasti tidak bisa free of bugs.

Pelajaran yang didapat dari kondisi seperti itu adalah:
Bersiaplah untuk pendampingan intensif ketika kita menyatakan development telah selesai

Maksudnya gimana? Well, biasanya klien akan meminta waktu untuk melakukan testing di sisi mereka apabila kita sudah deklarasi selesai. Dan pengalaman yang dialami, jarang sekali hal mulus terjadi pada masa testing oleh klien. Nah, agar fase ini bisa berakhir dengan cepat dan baik, maka segera fokuskan seluruh effort ke sana. Klien harus didampingi, sehingga jika ada kesulitan cepat direspon, dan ketika ditemukan bug atau kekurangan cepat pula ditangani. Dan fokus ke pendampingan ini harus benar-benar intensif, karena waktu 1 hari menjadi sangat berharga di masa ini, apalagi sekali lagi kita pun harus mengasumsikan bahwa klien tidak "siap setiap saat", sehingga sebagai penyeimbangnya, kitalah --sebagai pengembang-- yang harus siap setiap saat. Sebagai tambahan catatan, "pendampingan" yang dimaksud adalah pendampingan untuk user testing, agak berbeda dengan pendampingan implementasi yang bersifat mentoring dan monitoring.

Mengapa fase ini harus diakhiri dengan baik? Tampaknya tidak perlu dibahas :p Dan mengapa fase ini harus diakhiri secepat mungkin? Yang pertama agar kewajiban klien cepat pula bisa kita tagih dan terlaksana. Dan yang kedua adalah agar tim kita cepat "lepas" dari project, dan bisa menerima assignment lagi untuk project lainnya yang menunggu di belakangnya. Tentu kita tidak ingin timeline yang dibuat rusak --atau makin rusak :D -- hanya karena kita lengah di akhir suatu project, kan?

Ada yang punya pengalaman dan ingin sharing di sini? Please do :-)


**artikel ditulis pada sebuah weekend yang cukup penat dengan kondisi closing banyak project